Sifat Malu Yang Harus Dimiliki Umat Islam

Sifat Malu Yang Harus Dimiliki Umat Islam – Dalam pandangan manusia secara universal, sifat pemalu yang melekat pada diri seseorang itu merupakan suatu kelemahan dan sifat yang cenderung negatif. Padahal Islam memandangnya sebagai salah satu akhlak terpuji.

Muslimah sejati itu bermahkotakan rasa malu. Rasa malu merupakan salah satu akhlak terpuji dan bagian dari iman. Sebagai seorang wanita, kita harus memiliki sifat malu. Adapun untuk lebih jelasnya akan dibahas berikut ini.

Sifat Malu Yang Harus Dimiliki Umat Islam

Apa sih malu itu? Al-Zamakhshari berkata bahwa malu ialah perubahan dihati dan perasaan seseorang ketika ia takut dicela atau takut ketahuan aibnnya. Sebagian ulama menjelaskan bahwa malu ialah akhlak yang membangkitkan kekuatan kepada pelakunya untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan sesuatu yang tidak baik. Dan dalam Islam, rasa malu itu mempunyai keutamaan yang sangat banyak.

Dari Abu Sa’id al-Khudri ra. berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنْ الْعَذْرَاءِ فِي خِدْرِهَا

Artinya: “Nabi SAW lebih pemalu daripada gadis yang dipingit didalam kamarnya.” (HR. Bukhari)

Inilah contoh sifat pemalu Rasulullah SAW

إِنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا، وَخُلُقُ الْإِسْلَامِ الْحَيَاءُ

Artinya: “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak dan akhlak Islam adalah malu.” (HR. Ibnu Majah)

Lalu, sifat malu seperti apa yang harus dimiliki umat Rasul?

Malu kepada Allah SWT

Rasa malu ini sangat penting bagi hamba-hamba Allah. Malu kepada Allah merupakan kunci utama dari akhlak yang mulia sebagai bukti ketaatan kepada Allah SWT. Dengan memiliki rasa malu kepada Allah, maka manusia akan selalu berada dalam ketaatan dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Karena jika seorang hamba takut dicela Allah, tentunya ia tidak akan mendekati kemaksiatan atau hal-hal lain yang dilarang Allah SWT. Karena itu, malu adalah sebagian dari iman.

Malu terhadap diri sendiri

Jika seseorang sudah tidak memiliki rasa malu atau urat malunya sudah putus, maka segala tingkah laku dan akhlaknya tidak mencerminkan sebagai seseorang yang beriman. Contohnya dalam melakukan pelanggaran di dalam sekolah, korupsi, sudah baligh belum mau menutup auratnya, orang lain seusianya sudah hafal sebagian ayat Al-Qur’an, sedangkan diri sendiri membacapun belum bisa, dan lain sebagainya.

Malu terhadap orang lain

Malu terhadap orang lain ini seperti malunya seorang anak kepada orangtuanya, isteri kepada suaminya, orang yang tak berilmu kepada orang pandai, bawahan kepada atasannya, dan lain sebagainya.

Jadi malu merupakan akhlak yang mendorong seseorang untuk meninggalkan segala bentuk perbuatan buruk dan tercela, sehingga dapat menghalangi seseorang dari melakukan perbuatan dosa dan maksiat juga dapat mencegah sikap untuk melalaikan hak orang lain.

Mengenai rasa malu, Rasulullah SAW bersabda:

اَلْـحَيَاءُ وَ اْلإِيْمَانُ قُرِنَا جَمِـيْعًا ، فَإِذَا رُفِعَ أَحَدُهُمَا رُفِعَ اْلاَ خَرُ

Artinya: “Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”(HR. Al Hakim)

Jadi, semakin tinggi iman seseorang, maka semakin tinggi pula rasa malu yang dimiliki. Contoh kecil dalam kehidupan sehari-hari. Saat mendengar suara adzan Maghrib, seseorang yang memiliki rasa malu yang tinggi kepada Allah akan segera berangkat untuk menunaikan ibadah sholat maghrib, berbeda dengan orang yang rasa malunya sedang atau dengan kadar biasa saja, maka ia akan terlihat sibuk dengan urusan duniawinya, atau masih di depan tv, baru mau mandi, obrolan masih nanggung dan lain sebagainya.

Itulah salah satu gambaran tentang rasa malu. Sejauh mana kita takut kepada Allah, maka sejauh itu pula tingginya rasa malu kepada-Nya. Jika sedikit saja kita lalai, kita akan merasa resah, gelisah, dan tidak tenang.

Contoh lain dari hilangnya rasa malu seorang wanita Muslimah adalah ketika mereka berani melenggak lenggokkan tubuhnya demi menghibur orang lain atau demi kemenangan dan kehormatan bagi orang banyak. Selain itu, mereka yang tertawa terbahak-bahak sehingga lupa bahwa suara wanita adalah aurat. Dan masih banyak contoh lainnya.

Oleh karena itu, bentengi dan hiasilah diri dengan iman dan akhlak terpuji ini. Karena begitu mulianya orang yang memiliki rasa malu.

Kemuliaan dan Keutamaan Sifat Malu

Adapun kemuliaan dan keutamaan itu diantaranya:

Sifat malu pada hakikatnya akan mendatangkan suatu kebaikan.

الْحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ

Artinya: “Malu itu kebaikan seluruhnya”. (HR. Muslim)

Dicintai oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَلِيمٌ حَيِيٌّ سِتِّيرٌ يُحِبُّ الْحَيَاءَ وَالسَّتْرَ فَإِذَا اغْتَسَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَتِرْ

Artinya: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla Maha Pemalu, Maha Menutupi, Dia mencintai rasa malu dan ketertutupan. Maka apabila salah seorang dari kalian mandi, maka hendaklah ia menutup diri.”

Sifat malu dapat mengantarkan seseorang ke Surga

Rasulullah SAW bersabda:

اَلْـحَيَاءُ مِنَ اْلإِيْمَانِ وَ َاْلإِيْمَانُ فِـي الْـجَنَّةِ ، وَالْبَذَاءُ مِنَ الْـجَفَاءِ وَالْـجَفَاءُ فِـي النَّارِ

Artinya: “Malu adalah bagian dari iman, sedang iman tempatnya di Surga dan perkataan kotor adalah bagian dari tabiat kasar, sedang tabiat kasar tempatnya di Neraka.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Tidak hanya Rasulullah yang memiliki sifat pemalu, semua Nabi dan Malaikat pun memiliki sifat malu.

Sifat Malu Yang Harus Dimiliki Umat Islam
Sifat Malu Yang Harus Dimiliki Umat Islam

Seperti dalam hadits yang disebutkan diatas, bahwa malu adalah akhlak Islam dan malu adalah bagian dari Iman.

Malu adalah sifat yang dapat menjauhkan pemiliknya dari perbuatan dosa dan maksiat. Dengan sifat terpuji ini, maka kita akan terhindar dari jebakan-jebakan Syetan yang terkutuk yang selalu berusaha menjerumuskan umat nabi Muhamad kepada kesesatan.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Jika engkau tidak merasa malu, berbuatlah sesukamu“.

Rasul telah memberikan peringatan kepada umatnya, jika tidak merasa malu, maka berbuatlah sesuka hatimu tanpa ada larangan. Namun ingatlah, bahwa Allah Maha Melihat atas apa yang kamu kerjakan. Dan semua yang kamu kerjakan akan dipertanggung jawabkan kelak di akhirat.

Adapun sifat malu yang terlarang dan tercela ialah malu dalam menuntut ilmu, seperti menuntut ilmu agama, malu untuk belajar mengaji, malu membaca Alqur-an, malu untuk melakukan shalat berjama’ah di masjid, malu dalam melakukan kebaikan, malu berbusana Muslimah yang syar’i, dan lain sebagainya. Sifat malu seperti ini merupakan akhlak tercela karena dapat menghalanginya untuk mendapatkan kebaikan yang sangat besar.

لاَ يَتَعَلَّمُ الْعِلْمَ مُسْتَحْيٍ وَلاَ مُسْتَكْبِـرٌ

Artinya: “Orang yang malu dan orang yang sombong tidak akan mendapatkan ilmu.”

Itulah penjelasan mengenai Sifat Malu Yang Harus Dimiliki Umat Islam, terutama bagi kaum Muslimah, semoga dapat membingkai perangainya dewngan ketaqwaan dan rasa malu yang tinggi. Sehingga, iman dan rasa malu akan selalu sejalan dan seimbang. Tetap istiqomah 🙂