Peran Ayah Dalam Keluarga Menurut Islam

Peran Ayah Dalam Keluarga Menurut Islam – Subhanallah begitu luar biasanya predikat Ayah yang hanya diberikan kepada suami yang telah memiliki anak. Bukan hanya seorang ibu yang memiliki peran penting bagi kehidupan berkeluarga, tetapi juga sosok ayah merupakan kunci keharmonisan yang tidak bisa dipisahkan dalam membangun keluarga bahagia.

Gelar yang amat mulia ini sering kali tidak disadari oleh para suami, bahkan sama sekali tidak ada bedanya saat ia hanya berpredikat sebagai suami. Ayah merupakan tugas mulia karena adanya seorang anak sebagai amanah yang dipercayakan Allah kepadanya. Tugas dan tanggung jawab seorang ayah amat besar sekali. Seorang ayah harus memahami betul tentang arti ayah yang sebenarnya dalam Islam. Jangan dianggap biasa dan jangan pula disepelekan.

Peran Ayah Dalam Keluarga Menurut Islam

Sahabat shalih shalihah, ada seorang penyair yang mengatakan:

penyair arab

Artinya: “Dan anak-anak kita tumbuh sesuai dengan apa yang ayahnya biasakan kepada dirinya“.

Ayah sebagai figur utama

Disamping seorang ibu, ayah pun memiliki kekuatan sama dalam memerankan sosok figur yang sangat penting bagi anak-anak. Anak sangat membutuhkan kehadiran seorang ayah. Jika ayah yang selalu sibuk hingga tidak memiliki waktu untuk keluarga terutama anak-anaknya yang masih sangat membutuhkannya dan kurang peduli pada keluarga, berarti ia bukanlah sosok figur ayah yang baik.

Peran Ayah Dalam Keluarga Menurut Islam

Dalam Al-Qur’an surat at-Tahrim telah diserukan kepada suami atau ayah “Quu angfusakum wa ahlikum naaroo“, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Begitu besarnya tanggung jawab seorang ayah terhadap anak-anaknya juga sebagai seorang suami yang bertanggung jawab terhadap istrinya.

Seperti apa sih peran seorang ayah?

Ayah tidak hanya cukup dengan memberikan nafkah saja, memberi hadiah, perhatian, atau hanya sekedar nama sebagai pemimpin dan orang yang paling disegani oleh anggota keluarga. Bukan itu, tetapi sosok ayah dalam Islam adalah:

1. Teladan yang baik

Seorang ayah belum layak dikatakan ayah jika belum menjalankan perannya sebagai ayah yang baik, yakni perilaku, sifat dan kebiasaannya dapat dijadikan contoh bagi anak-anaknya. Anak-anak disuruh mengaji sementara ia sibuk menonton televisi, anak-anak disuruh sholat sementara ia belum juga melakukan sholat, anak-anak disuruh rajin sementara ia jorok, dan lain sebagainya. Ayah tidak perlu mendikte anak-anak agar melakukan ini itu, tetapi berilah contoh yang  baik agar kebiasaan ayah dapat ditiru oleh anak-anaknya sejak ia kecil.

2. Memenuhi hak anak

Hak anak merupakan kewajiban orang tua. Dalam hal ini, ayah berkewajiban memberikan bimbingan, pendidikan, kasih sayang, perhatian kepada anak-anaknya. Sejak pria belum memutuskan untuk menikah, hendaknya sudah mengetahui hak dan kewajibannya kelak sebagai suami dan ayah.

Banyak anak-anak yang ketika beranjak remaja atau dewasa, ia berlaku durhaka kepada orangtuanya disebabkan karena ia tidak pernah mendapatkan pendidikan yang baik, agama dan pondasi iman yang kuat, kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari ayah atau ibunya.

3. Berhati lembut

Sosok ayah penuh cinta dan dicintai anaknya! Rasanya semua pria ingin menjadi ayah yang selalu dirindukan anak-anaknya. Ayah yang berhati lembut, tidak kasar namun tetap disegani oleh anak-anak.

Salah satu kunci pembuka kedekatan dan keakraban dengan anak adalah sifat lembut. Orang tua yang membiasakan kelembutan dalam mendidik anak, maka insya Allah mereka pun akan bertutur kata lembut, bersikap hati-hati dan tidak berperangai keras lagi kasar.

Sahabat muslimah, setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya selalu merindukannya ketika ia berada jauh dari orangtuanya. Tetapi bagaimana jika anak tidak merindukan sosok ayah atau ibunya ketika jauh dari mereka? Pasti kekecewaan yang didapatkan dan menuntut anak bahkan menganggap anak durhaka. Cobalah perhatikan kembali bagaimana kita memperlakukan mereka, sudahkah benar? “waallahu a’lam bis-showab“.