Larangan Banyak Tertawa Dan Bicara Dalam Islam

Larangan Banyak Tertawa Dan Bicara Dalam Islam – Sahabat muslimah, selain banyak makan dan tidur, banyak tertawa dan banyak bicara pun dilarang dalam Islam. Karena hal-hal tersebut dapat membuat hati menjadi keras. Menjaga hati memang bukanlah suatu perkara yang mudah, namun juga bukan suatu hal yang mustahil.

Semua perbuatan yang berlebihan dilarang dalam Islam. Begitupun dengan tertawa sampai terpingkal-pingkal bahkan sampai bergoyang seluruh tubuhnya dan berbicara yang berlebihan tanpa ada manfaat juga sangat dilarang. Berikut penjelasan selengkapnya.

Larangan Banyak Tertawa Dalam Islam

Sahabat muslimah, perlu diketahui bahwa Rasulullah SAW pernah tertawa namun hanya tertawa sewajarnya. Karena itu telah ditegaskan dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya, bahwa beliau lebih banyak menangis dan sedikit tertawa.

Larangan Banyak Tertawa Dalam Islam

Rasulullah SAW bersabda: “Banyak tertawa itu dapat mematikan hati“. (HR. Ahmad). Dalam hadits lain dikatakan bahwa Rasulullah bersabda: “Sedikitkanlah tertawamu, karena banyak tertawa akan mematikanmu“.

Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, kalian pasti akan sedikit tertawa dan banyak menangis“. (HR. Muttafaqun ‘Alaih)

Lalu bagaimana tertawa yang dianjurkan dan dicontohkan oleh Rasulullah? Yaitu tertawa sejenis tabassum atau tersenyum. Karena tertawa yang paling baik adalah tabassum atau tersenyum. Dan senyum terhadap saudaramu adalah sedekah.

Abdullah bin Harits mengatakan: “Tertawanya Rasulullah SAW hanya sekedar tersenyum“. (HR. Tirmidzi)

Adapun tertawa sampai terbahak-bahak atau dalam bahasa arabnya disebut qahqahah, adalah tertawa sejenis tertawanya syetan, karena syetan tertawanya seperti itu, terbahak-bahak dan sampai memuku-mukul diri. Tertawa yang berlebihan inilah yang sangat dilarang. Begitupun dengan tertawa sejenis tertawa biasa (dhohik), selagi tidak berlebihan dibolehkan, namun tetap makruh jika berlebihan. Oleh karenanya, tertawa sejenis yang biasa inilah yang harus dikurangi.

Tsabit al-Bananiy mengatakan: “Tertawanya seorang mukmin adalah bagian dari kelalaiannya yaitu kelalaian terhadap perkara akherat dan jika dirinya tidak lalai maka tidaklah ia tertawa“.

Banyak Bicara Dalam Islam

Berbicara berlebihan atau banyak bicara merupakan hal yang dapat membuat hati seseorang menjadi keras. Karena ucapan berhubungan erat dengan hati.

Artinya: “Janganlah kalian banyak bicara tanpa mengingat, karena banyak bicara tanpa mengingat Allah dapat membuat hati menjadi keras dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras“. (HR. Tirmidzi)

Itulah mungkin kenapa orang yang banyak bicara hatinya menjadi keras. Karena didalam bicara ada kemungkinan terselip kebohongan, menggunjing, menghina, mencaci, berkata buruk, membuka aib orang, melecehkan orang dengan tertawa penuh kesombongan, menyampaikan yang tidak ada manfaatnya, sedangkan membuka aib orang ataupun ghibah adalah dosa yang sangat besar, semakin banyak dosa maka semakin keras pula hatinya.

Hadits Tentang Berkatalah Yang Baik atau Diam

Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk menjaga lisan, agar digunakan untuk berbicara yang baik-baik atau diamlah. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata baik atau diam“. (HR. Bukhari dan Muslim)

Menjaga lisan untuk berbicara hanya yang baik-baik saja sangat sullit dilakukan. Namun, sebagai seorang mukmin. kita harus terus belajar mengendalikan nafsu lisan kita agar senantiasa selalu berkata yang baik-baik dan berbicara yang ada manfaatnya.

Larangan Banyak Tertawa Dan Bicara Dalam Islam
Larangan Banyak Tertawa Dan Bicara Dalam Islam

Imam Syafi’i mengatakan: “Jika seseorang hendak berbicara maka hendaklah dia berpikir terlebih dahulu. Jika dia merasa bahwa ucapan tersebut tidak merugikannya, silakan diucapkan. Jika dia merasa ucapan tersebut ada mudharatnya atau ia ragu, maka ditahanlah (jangan bicara)“.

Sahabat catatanmuslimah, Islam mengajarkan kepada kita untuk tersenyum bukan tertawa, dan Islam pun mengajarkan kepada kita untuk sedikit berbicara. Berbeda halnya jika berbicara untuk kepentingan suatu tertentu, seperti seorang guru yang banyak bicara untuk mendidik anak muridnya, khatib yang berbicara dalam menyampaikan khutbahnya, orangtua yang mendidik anak-anaknya dan lain sebagainya. Usahakan agar selalu menjaga lisan dengan berkata yang baik-baik dan jangan berlebihan.

Semoga tulisan diatas tentang Larangan Banyak Tertawa Dan Bicara Dalam Islam dapat bermanfaat bagi kita semua. Salam ukhuwah 🙂