Inilah Dampak Buruk Jika Suka Membentak Anak

Inilah Dampak Buruk Jika Suka Membentak Anak – Sering kita melihat bahkan mungkin sering menyaksikan orang tua yang membentak anaknya, memarahinya, sampai sering berteriak-teriak. Saya pun pernah menyaksikan sendiri, ada tetangga kontrakan yang saat itu saya sendiri tidak berani ikut campur, cuma sering ngebatin aja subhanallah masih ada orang tua jaman sekarang yang memperlakukan anaknya seperti binatang. Memanggil anaknya dengan sebutan yang tak pantas, tidak hanya berteriak setiap pagi sampai malam, tetapi juga memaki meskipun salahnya hanya sedikit, membentak sudah makanan harian, sebutan binatang sudah melekat dilidahnya.

Tidak pernah ia memikirkan bagaimana tumbuh kembang anaknya, bagaimana kondisi psikologi anaknya, ia hanya menuntut anaknya untuk baik sedangkan ia tidak menerapkan apa yang seharusnya ditiru oleh anak-anaknya. nah sahabat Muslimah, sebagai orang tua dan calon orang tua tentu kita harus mempelajari banyak hal untuk mendidik anak. Salah satunya dalam menerapkan kebiasaan baik.

Tak jarang kita temukan bahkan mungkin sudah merasakan nikmatnya meluapkan amarah kepada anak yang sebenarnya itu sangat menghancurkan bagi kondisi dan tumbuh kembang anak. Yapz membentak dan marah-marah yang kerap kita temukan di masyarakat. Apa dampaknya bagi si anak yang menjadi korban amarah orangtuanya? Banyak, sangat banyak dampak buruk dari konflik ini. Nah berikut ini ada beberapa efek buruk dan beberapa hal yang harus diingat ketika hendak marah atau membentak anak. Silakan simak uraiannya berikut ini.

Dampak Buruk Jika Suka Membentak Anak

Agresif ⇒ Jika anak sering dibentak atau konsisten dibentak, baik oleh orangtuanya maupun orang-orang disekitarnya hingga usia 4-5 tahun, maka akan terjadi kemungkinan si anak akan menunjukkan perilaku yang agresif. Ia akan suka memukul, menyerang, mendorong bahkan menggigit temannya.

Takut ⇒ Anak yang sering dibentak akan cenderung menjadi seorang yang penakut. Membuat anak sulit bersosialisasi juga mengganggu kemampuannya untuk mengatasi masalah sehia ia akan menarik diri dari sesuatu yang sulit, rumit bukan mengatasinya.

Rasa Percaya Diri ⇒ Anak yang menjadi korban kekerasan secara verbal jarang melihat diri mereka sendiri sebagai individu yang berharga. Rasa percaya diri tumbuh ketika kita dapat melihat diri sebagai individu yang bernilai dan dicintai.

Masalah Konsentrasi ⇒ Kurangnya konsentrasi juga diakibatkan dari kekerasan emosional. Kesulitan berkonsentrasi ini biasanya menjadi masalah di sekolah. Sehingga akaan menghambat pola pikir si anak.

Inilah Dampak Buruk Jika Suka Membentak Anak

Nah untuk itu sebagai orang tua perlu diingat bahwa salah satu kunci kesuksesan anak-anak berada pada masa-masa tumbuh kembangnya, bagaimana ia diperlakukan oleh kedua orangtuanya. Selain itu juga ada beberapa point penting yang harus diingat oleh orang tua!

♥ Menjadi Orang Tua Tegas Tidak Harus Dengan Marah-Marah Dan Membentak. Bersikap tegas bisa dilakukan dengan cara mengingatkan, konsisten dengan peraturan tanpa harus dengan marah-marah dan bentakan. Ingat bahwa membentak bukan solusi baik dalam mendidik anak.

♥ Anak Yang Sering Dibentak Akan Mengalami Gangguan Pada Tumbuh Kembangnya.

♥  Bentakan dan Teriakan Pada Anak Dapat Merusak Sel-sel sarafnya.

♥ Bisa Mengalami Gangguan Pendengaran. Orang tua yang sering berbicara dengan nada yang tinggi, berteriak, sering membentak akan berdampak buruk pada anak-anaknya. Si anak akan mengalami gangguan pada pendengarannya, kurang bisa menjadi pendengar yang baik. Dampak ini akan terbawa hingga anak tumbuh dewasa.

♥ Anak Akan Merekam Semua Yang Terjadi. Karena ia merasa mendapatkan kekerasan, maka bisa jadi ia meniru dan menerapkan dalam kesehariannya. Dia akan mudah marah, sulit mengendalikan emosi, sukanya berteriak dan rentan mengalami gangguan kejiwaan. Sering mendapat perlakuan seperti ini juga akan berdampak buruk pada psikisnya.

♥ Menurunnya Rasa Percaya Diri. Membentak anak disaat beranjak remaja pun tak baik, terlebih memarahi anak di depan temannya. Hal ini bisa menghilangkan rasa percaya dirinya sehingga ia akan merasa minder dan memperburuk perilakunya bahkan bisa jadi anak akan sangat membenci orang tuanya.

♥ Kurang Inisiatif. Anak yang sering dibentak dan dimarah, ia kan menjadi anak yang kurang berinisiatif karena ia merasa takut salah.

Tidak hanya itu, masih banyak lagi dampak buruk yang dihasilkan anak sebagai korban kekerasan verbal. Yang perlu kita ingat adalah semua kekerasan verbal seperti membentak, berbicara dengan nada tinggi dan berbicara dengan berteriak kepada anak akan sangat merusak mental dan jiwanya juga gangguan pada tumbuh kembangnya bagi yang masih kecil. Jadilah orang tua yang menyenangkan seperti halnya kita menginginkan kehadirannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan semoga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Salam ukhuwah 🙂