Inilah Cara Berdagang Dalam Islam Agar Sukses dan Berkah

Inilah Cara Berdagang Dalam Islam Agar Sukses dan Berkah – Saat ini dunia bisnis tentang perniagaan sudah menjadi hal yang sangat fenomenal. Dari usia remaja hingga dewasa sudah banyak melakukan kegiatan berdagang atau berniaga. Seperti yang kita tahu, di beranda media sosial, fecebook, instagram, bbm, line atau whatsapp banyak teman yang menawarkan berbagai macam produk mulai dari hal-hal yang kecil sampai besar, kebutuhan sehari-hari, barang-barang yang unik dan lain sebagainya. Mereka banyak menggunakan sistem dropshipper atau reseller yang sering kita jumpai kebanyakan di berbagai media sosial.

Tidak seperti zaman dahulu dimana berniaga ya harus menjual barang yang dimiliki atau menjual barang orang lain dengan barang yang ada, terlihat, tidak transparan seperti saat ini yang kita temui. Tidak sedikit yang menjual barang dengan pict yang bagus dan membuat para konsumen menginginkan barang tersebut, dimana setelah memesan barang yang hanya melihat barang tersebut dengan gambar yang bagus, ternyata hasil yang didapat terjadi perbedaan, bisa dari kualitas bahan, warna yang tidak sebagus di gambar, kualitas yang tidak sesuai dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana Islam mengatur tentang perniagaan? bagaimana Rasulullah mengajarkan kepada kita cara berdagang yang baik, hingga bisa membuat kesuksesan dan yang terpenting didalamnya terdapat keberkahan dari Allah SWT. karena dalam sebuah hadits juga dikatakan bahwa: “sembilan dari sepuluh ppintu rezeki ada pada perniagaan“.

Inilah Cara Berdagang Dalam Islam Agar Sukses dan Berkah

Nah berikut ini akan dibahas mengenai cara-cara yang harus dilakukan jika ingin pekerjaan ini menjadi baik, sukses dan berkah. Yuuk kita lihat apa saja, ini dia pembahasannya dibawah ini.

  • Diniatkan karena Allah Ta’ala

Rasullullah SAW. sebagai pedagang sejati mengawali usaha berdagang sejak usia 12 tahun. Beliau menjadikan kegiatan ini diawali dengan niat tulus karena Allah Ta’ala. Bukan berniat untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya sehingga bisa memupuk harta sebanyak-banyaknya. Jangan rakus terhadap harta, biarkan ikuti alurnya sesuai syariat, jika Allah Yang Maha Kaya memberi kekayaan pada kita maka pergunakan pula dengan benar dan semua lakukan karena Allah. InsyaAllah jika niat sudah benar, Allah akan membuka pintu keberkahan_Nya.

  • Niatkan sebagai ibadah

Setelah diawali karena Allah, lanjutkan pada niat untuk beribadah kepada Allah. Ikhlas dalam melakukannya, jangan banyak mengeluh jika mengalami kegagalan, anggap semuanya proses yang harus dilakukan dengan sabar, jika sudah diniatkan sebagai ibadah karena Allah, insyaAllah akan mudah dijalankannya. Karena ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan lillahita’ala akan menghasilkan ketenangan. Lagi-lagi jauhkan dari pikiran untuk mengejar keuntungan yang besar.

  •  Memenuhi rukun jual beli

Dalam Islam, jual beli yang benar harus memenuhi rukunnya. Adapun rukun jual beli sebagai berikut:

  1. Penjual dan pembeli sudah baligh. Adapun penjual dan pembeli memiliki syarat untuk jual beli yakni keduanya sudah baligh atau berakal, sadar, dan tidak terpaksa.
  2. Ada barang atau benda yang diperjualbelikan. Adapun syaratnya, si benda tersebut harus memiliki manfaat, suci bukan barang yang dilarang atau benda najis, barang yang dijual bukan barang curian, dan barangnya harus diketahui oleh kedua belah pihak.
  3. Ada ijab qabul (transaksi). Si penjual menawarkan seharga sekian, dan si pembeli menerima dengan harga tersebut, deal.
  • Bersikap jujur

Jujur merupakan kunci kesuksesan seseorang dalam berniaga. Jujur dalam hal timbangan, takaran, juga mengenai barang yang ditawarkan, seperti kualitasnya. Jangan dilebih-lebihkan jika tidak sesuai dengan barang yang akan dijual. Rasulullah SAW. terkenal akan kejujurannya dalam berniaga. Dalam aktivitas sehari-hari pun beliau sangat jujur, amanah dan dapat dipercaya sehingga beliau diberi gelar al-amin.

Dalam al-Qur’an sudah banyak disinggung mengenai hal tersebut, diantaranya:

Dalam surat ar-Rahman ayat 9:

Artinya: “Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.”

Surat a-Isra’ ayat 35:

Artinya: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertaqwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur“. (HR. at-Tirmidzi)

  • Barang yang dijual berkualitas

Artinya barang yang dijual belikan tidak harus barang mewah atau mahal, tapi barang yang layak dan tidak ada kecacatan. Raslullah SAW. pun selalu menjual barang-barang atau benda yang berkualitas, beliau tidak akan memberikan barang cacat kepada pembelinya.

  • Menghindari jual beli yang terlarang

Rasulullah SAW. melarang melakukan jual beli yang sifatnya tidak ada kejelasan seperti sifat atau bentuknya. Beberrapa contoh jua beli yang dilarang diantaranya:

  1. Jual beli yang belum diterima. Contohnya penjual membeli barang yang belum diterimanya, tetapi ia sudah menjualnya kepada orang lain.
  2. Menawar suatu barang dengan harga yang sangat tinggi padahal tidak ada niat untuk membelinya. Hanya memancing agar pembeli lain berani membelinya.
  3. Jual beli gharar. Aetinya belum ada kejelasan. Contohnya, jual beli anak hewan yang masih diperut induknya, buah-buahan yang belum masak, atau menjual barang yang belum terlihat.
  4. Jual beli barang yang tidak ada pada si penjual barang yang diperjual belikan tersebut.
  • Hindari sumpah palsu

Saat ini sudah sering terdengar para penjual berusaha meyakinkan pembelinya dengan menggunakan sumpah palsu demi melariskan barang dagangannya. Hal tersebut terlihat sederhana padahal dapat menghilangkan keberkahan. Dari Abu Hurairah ra., bahwa nabi berkata: “Sumpah itu melariskan barang dagangan akan tetapi menghapus keberkahan“.

  • Tidak melakukan penipuan

Perlu diketahui bahwa menipu pembeli adalah perbuatan terlarang, sekecil apapun dan dalam bentuk apapun jika melakukan kebohongan atau penipuan terhadap pembeli maka hal tersebut dilarang. Katakan baik jika memang barang itu baik, dan katakan jelek jika memang jelek. Jauhkan untuk menyembunyikan kejelekan barang dengan membaguskannya. Maka berhati-hatilah jangan sampai dalam berniaga melakukan kebohongan meskipun hal-hal sepele. Karena Allah akan mencabut keberkahan dari rezeki yang diperolehnya itu. Naudzubillahi min dzalik.

Inilah Cara Berdagang Dalam Islam Agar Sukses dan Berkah

  • Mengambil keuntungan sewajarnya

Ingat, jika kita sudah berniat benar lillahita’ala dan karena ibadah, maka lakukanlah dengan ikhlas. Jangan rakus terhadap keuntungan. Ambillah yang sesuai dan sewajarnya saja. Jangan ikuti nafsu, apalagi jika harga pasaran sudah jelas sekian, kita mau menjualnya jauh lebih tinggi, tidak sesuai asaran demi meraup keuntungan yang besar.

  • Bersikap lembut dan ramah kepada pembeli

Pembeli adalah raja benar, maka bersikaplah santun, lembut dan ramah terhadap pembeli. Jangan marah jika pembeli sudah banyak bertanya, memilih barang yang akan dijual, tetapi tidak jadi membeli, karena pembeli berhak memilih. Pada dasarnya jual beli itu adalah suka sama suka. Jika pembeli tidak menyukai barang tersebut, jangan lantas marah, itu pertanda bukan rezeki kita.

  • Tidak menjatuhkan barang dagangan orang lain

Jangan karena takut disaingi atau karena barang dagangan orang lain dijual dengan harga yang murah dibandingkan dengan tawaran harga yang kita punya, mungkin karena kita mengambil keuntungan yang besar sehingga orang lain menganggap mahal. Dan jangan lakukan hal yang membodohi pembeli seperti halnya menjelek-jelekkan barang dagangan orang lain. Hal ini sangat dilarang dalam Islam.

  • Prioritaskan kepuasan pembeli

Rasulullah SAW sangat memprioritaskan kepuasan pembeli. Prinsip Rasulullah “Give client what they want more than what they expected”. MasyaAllah 🙂

  • Barang halal

Barang yang diperjual belikan merupakan barang yang halal. Dari cara mendapatkannya dan juga barang atau benda yang diperbolehkan untuk diperjual belikan dalam Islam.

  • Jangan lupakan kewajiban

Sesibuk apapun kamu bekerja meskipun sudah diniatkan karena Allah dan diniatkan untuk ibadah, tetapi jika kamu lalaikan ibadah wajibmu kepada Allah, maka semuanya akan sia-sia, Karena kunci utama dari semua yang kita lakukan adalah ibadah kita kepada Allah SWT. Tetap prioritaskan waktu ibadahmu agar Allah memprioritaskan dirimu.

Itulah kunci utama agar kita bisa meraih sukses dan berkah dalam berniaga dan sesuai dengan syariat Islam. Semoga tulisan kali ini tentang Inilah Cara Berdagang Menurut Islam Agar Sukses dan Berkah dapat bermanfaat bagi kita semua. Salam ukhuwah 🙂