√ Hadits Tentang Silaturahmi, Keutamaan Dan Bahaya Memutuskannya

Hadits Tentang Silaturahmi, Keutamaan Dan Bahaya Memutuskannya – Dalam Islam, tidak hanya mengatur tentang hubungan manusia dengan TuhanNya, tetapi juga hubungan manusia dengan manusia telah diatur sedemikian rupa. Salah satunya adalah silaturahmi. Dimana silaturahmi ini merupakan salah satu perbuatan baik yang memiliki keistimewaan luar biasa, hingga yang memutuskan tali silaturahmi itu sendiri diancam dengan ancaman yang pedih. Na’udzubillahi min dzalik.

Dalam kesempatan ini, kita akan bahas seputar silaturahmi, yakni hadits-hadits yang berkaitan dengan anjuran silaturahmi dan bahaya memutuskannya juga keutamaan silaturahmi.

Hadits Tentang Silaturahmi, Keutamaan Dan Bahaya Memutuskannya

Silaturahmi ialah suatu perbuatan baik untuk mengungkapkan rasa kasih sayang dan kepedulian kepada kerabat atau saudara yang masih ada hubungan, baik secara nasab maupun perkawinan. Menyambung tali silaturahmi bisa dalam bentuk kunjungan, saling memberi, saling membantu, mengucap salam, bertanya kabar dan lain sebagainya.

Silaturahmi yang paling utama ialah terhadap kerabat paling dekat hubungannya dengan kita, jika masih ada orang tua, kakak, adik, nenek, kakek, sepupu, ipar dan saudara yang masih ada garis keturunan atau nasab dengan kita baik yang saling mewarisi atau tidak, atau baik yang masih mahrom maupun tidak.

Hadits Tentang Silaturahmi

Berikut ini beberapa hadits terkait silaturahmi yang sangat dianjurkan dalam Islam dan bahaya memutuskannya.

Hadits 1

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ قَالَ مَا لَهُ مَا لَهُ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَبٌ مَا لَهُ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ

Artinya: “Dari Abu Ayyub Al-Anshori ra. bahwa ada seorang berkata kepada Nabi SAW., ‘Beritahukanlah kepadaku tentang satu amalan yang memasukkan aku kedalam surga. Seseorang berkata, ‘Ada apa dia? Ada apa dia?’ Rasulullah SAW. Berkata, ‘Apakah dia ada keperluan? Nabi Saw menjawab ‘Beribadahlah kamu kepada Allah jangan kamu berbuat syirik (menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun), dirikanan shalat, tunaikan zakat, dan jalinlah tali silaturahmi’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits 2

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi“. (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits 3

مَنِ اتَّقَى رَبَّهُ، وَوَصَلَ رَحِمَهُ، نُسّىءَ فِي أَجَلِه وَثَرَى مَالَهُ، وَأَحَبَّهُ أَهْلُهُ

Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Rabb-Nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya.” (HR. Bukhari)

 

Hadits 4

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ, وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi“. (HR. Bukhari)

Hadits 5

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

Artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (silaturahmi)“. (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits 6

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِى إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

Artinya: “Seorang yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silahturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari)

Hadits 7

مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ اللهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يُدَّخَرُ لَهُ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ

Artinya: “Tidak ada dosa yang Allah swt lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia, serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahmi.” (HR. Tirmidzi)

Hadits 8

إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيْسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَلاَ يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ

Artinya: “Sesungguhnya amal ibadah manusia diperlihatkan setiap hari Kamis malam Jum’at, maka tidak diterima amal ibadah orang yang memutuskan hubungan silaturahmi.” (HR. Ahmad)

Hadits 9

لاَ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ عَلَى قَوْمٍ فِيْهِمْ قَاطِعُ رَحِمٍ

Artinya: “Rahmat tidak akan turun kepada kaum yang padanya terdapat orang yang memutuskan tali silaturahmi“. (HR Muslim)

 

Hadits 10

الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ

Artinya: “Sedekah terhadap orang miskin adalah sedekah dan terhadap keluarga sendiri mendapat dua pahala: sedekah dan silaturahmi.” (HR Tirmidzi)

Keutamaan Silaturahmi

Dari beberapa hadits diatas, jelas begitu pentingnya menjaga hubungan baik dengan kerabat, menjaga tali silaturahmi dengan baik, karena keutamaannya sungguh luar biasa. Diantaranya yaitu:

  • Dengan bersilaturahmi kita bisa lebih dekat dengan Allah SWT.
  • Dapat membuka, melapangkan dan meluaskan rezeki.
  • Silaturahmi juga dapat menjadi kunci seseorang masuk kedalam surga.
  • Orang yang menyambung silaturahmi akan dipanjangkan umurnya.
  • Dikatakan sebagai orang yang beriman jika bisa menjaga dan menyambung silaturahmi.
  • Akan dicintai oleh keluarganya.

Hadits Tentang Silaturahmi, Keutamaan Dan Bahaya Memutuskannya

Bahaya Memutuskan Tali Silaturahmi

Adapun bahaya memutuskan tali silaturahmi diantaranya:

  • Diancam dengan siksaan baik di dunia maupun di akhirat.
  • Merupakan perbuatan dosa besar sehingga terancam tidaka akan masuk surga.
  • Tidak akan diterima ibadah orang yang memutus tali silaturahmi.
  • Orang memutuskan tali silaturahmi tidak akan mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah SWT.
  • Mendapatkan kerugian besar karena hidupnya tidak akan mendaoat keberkahan dari Allah Ta’ala.
  • Pintu langit tertutup sehingga doanya orang yang memutus silaturahmi tidak akan dikabulkan.

Untuk itu, perlu sekali menjaga hubungan baik dengan kerabat kita. Lalu bagaimana jika berjauhan jaraknya sehingga tidak memungkinkan untuk selalu berkunjung? saat ini sudah canggih, banyak penggunaan media sosial dari kota sampai ke ploksok desa. Kita masih bisa berhubungan baik dengan bertanya kabar, menelpon, atau berkirim surat. Jika ada saudara yang membutuhkan bantuan baik tenaga maupun harta, bantulah semampunya dan jika keadaan tidak memungkinkan untuk membantu, berbicaralah dengan tidak menyakiti, bantulah dengan pikiran mungkin, atau dengan tenaga. Apapun bisa kita lakukan asal tidak memutus tali silaturahmi. Dan apabila sudah terputus, maka sambunglah, karena orang yang menyambung tali silaturahmi akan diberikan kemudahan dalam mandapatkan rezeki, diberkahi hidupnya, hartanya, keluarganya dan insyaAllah mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah SWT.

Itulah pembahasan singkat mengenai Hadits Tentang Silaturahmi, Keutamaan Dan Bahaya Memutuskannya. Semoga kita semua senantiasa diberikan kemudahan dalam menjaga silaturahmi, karena ini merupakan salah satu amalan baik yang memiliki keutamaan luar biasa.