Cinta Dalam Islam, Pengertian dan Keistimewaannya

Cinta Dalam Islam, Pengertian dan Keistimewaannya – Sahabat Muslimah, bila kita membicarakan cinta tentu teringat akan kisah antara Nabi Adam dan Siti Hawa. Karena cinta hadir sejak zaman nabi Adam diciptakan, dan kemudian diciptakanlah Hawa sebagai pasangan hidupnya. Cinta juga merupakan fitrah alami manusia dan tanpa keberadaan cinta, orang bisa menyebutnya sebagai perasaan hampa.

Cinta juga banyak memberikan inspirasi dan pengorbanan, akan tetapi cinta juga terkadang bisa membawa kesengsaraan bagi mereka yang merasakannya. Dalam kehidupan manusia cinta muncul dalam berbagai hal termasuk cinta kepada istri, anak, harta dan tahta dan sebagainya. Islam sebagai agama dan membawa rahmat Allah SWT juga mengenal dan menghargai adanya cinta. Untuk mengetahui bagaimana islam memandang cinta, maka simaklah uraian berikut ini.

Cinta Dalam Islam, Pengertian dan Keistimewaannya

Adapun cinta yang sebenarnya atau cinta yang hakiki adalah hanya milik Allah SWT. karena hanya Allah lah yang maha sempurna dan maha pemilik cinta. Dalam pengertian lain, islam juga memandang cinta sebagai dasar persaudaraan antar manusia dan perasaan yang melandasi hubungannya dengan makhluk lain seperti pada hewan dan tumbuhan. Cinta juga dapat diartikan suatu naluri atau insting yang menghubungkan perasaan seseorang terhadap orang yang dicintainya.

Pengertian Cinta Dalam Islam

Ada beberapa pengertian tentang cinta yang disebutkan dalam berbagai sumber. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata cinta diartikan sebagai perasaan kasih dan sayang terhadap sesuatu atau orang lain. Secara istilah maka cinta dapat dimaknai sebagai suatu perasaan yang dialami manusia dan perasaan tersebut menimbulkan kasih sayang bagi yang merasakannya. Cinta dalam pandangan islam sendiri adalah limpahan kasih sayang Allah kepada seluruh makhluknya sehingga Allah menciptakan manusia dan isinya dengan segala kesempurnaan.

Dalil Cinta Dalam Alqur’an

Cinta adalah salah satu pokok kehidupan dan dalam Alqur’an kata cinta juga disebutkan dengan berbagai sinonim atau persamaan kata. Adapun ayat-ayat yang menyebutkan perihal cinta adalah sebagai berikut

QS. Al Imran ayat 14Artinya : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

QS. Al Hujurat ayat 7Artinya : “Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,

QS. Ar Rum ayat 21Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Cinta Menurut Pendapat Para Ulama

Cinta dalam islam sendiri merupakan sesuatu yang suci dan beberapa pendapat ulama mengatakan sebagai berikut ini :

Menurut Ibnu Katsir

Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan bahwa “Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang sangat mencintai Allah, dan karena kecintaannya itu maka seseorang atau orang-orang beriman akan berusaha untuk menyempurnakan pengetahuannya tentang islam. Dan senantiasa mematuhi dan menjauhi larangannya serta senantiasa bertawakal dan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT.”

Menurut Ibnu Taimiyyah

Menurut perkataan Ibnu Taimiyyah yaitu “Sesungguhnya orang-orang beriman yakni mereka mencintai Allah SWT. lebih kecintaan orang musyrik terhadap tuhannya dan hal tersebut adalah karena orang musyrik melakukan kesyirikan dalam cinta atau mahabbah. Sedangkan orang yang beriman akan senantiasa mencintai dan rasa cinta mereka pada Allah SWT. adalah tulus tanpa mengharapkan suatu apapun selain rahmat dan ridhanya.

Menurut Ibnu Qayyim al Jauziyyah

Sedangkan menurut Ibni Qayyim al-Jauziyyah, ada empat bentuk atau empat macam cinta kepada Allah SWT, mencintai semua hal yang dicintai oleh Allah, mencintai seseuatu atau orang lain karena Allah dan mensejajarkan cinta sebagaimana kecintaannya kepada Allah SWT.

Bentuk-bentuk Cinta

Cinta memang suatu perasaan yang tidak mungkin manusia untuk tidak merasakannya. Ada berbagai bentuk cinta dalam kehidupan manusia dan setiap bentuk cinta tersebut memiliki perbedaan meskipun pada dasarnya semua bentuk cinta adalah sama. Berikut ini adalah bentuk-bentuk cinta menurut pandangan islam dan para ulama

Cinta kepada Allah SWT

Cinta yang paling tinggi dalam kehidupan manusia terutama umat islam adalah cinta kepada Allah SWT. Yaitu sang pencipta segala isi bumi dan semesta dan yang maha memiliki cinta. Umat muslim yang mencintai Allah akan merasa bahwa sebagai hamba-Nya kita tidak dapat hidup tanpa adanya kasih sayang dan cinta dari Allah SWT. Maka dari itu, mencintai allah SWT adalah mutlak bagi setiap umat muslim.

Orang yang mencintai tentunya akan melakukan segala sesuatu untuk yang dicintainya, termasuk jika seorang mukmin mencintai Allah SWT. Ia akan selalu berusaha untuk mengikuti segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 165 berikutArtinya : “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”

Dan jika seseorang tidak lagi memiliki rasa cinta pada Allah SWT. apalagi ajarannya maka tertutuplah hatinyaKatakanlah: “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surah Ali-Imran Ayat 31)

Cinta Terhadap Alam Sekitar

Sebagaimana kita tahu bahwa Allah SWT. memerintahkan umatnya untuk senantiasa menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi yang akan melindungi alam dan memanfaatkannya dengan baik. Rasa cinta pada alam sekitar dapat diwujudkan dengan menjaga kebersihan lingkungan, menyayangi tumbuhan serta menyayangi hewan. Perbuatan manusia menyakiti hewan atau tumbuhan serta merusak alam adalah hal yang dibenci oleh Allah SWT dan bukan merupakan rasa cinta yang ada dan ditanam dalam hati manusia.

Cinta Terhadap Sesama Manusia   

Cinta adalah fitrah dan mencintai sesama manusia juga merupakan suatu fitrah yang diberikan Allah SWT. Dalam ajaran atau syari’at Islam, cinta kepada manusia adalah seharusnya merupakan perwijudan dari cinta kepada Allah SWT. Dapat dikatakan jika seseorang mencintai Allah SWT maka ia pun akan mencintai manusia lainnya dan hal inilah yang mendorong manusia untuk berbuat baik kepada sesamanya atau yang dikenal dengan akhlak. Allah juga menyebutkan dalam Alqur’an bahwa Allah menciptakan manusia agar dapat saling mengenal dan mengasihi. Sebagaimana Allah berfirman dalam yat berikut iniArtinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat Ayat 13).

Kesalahan Tentang Cinta

Jadi pada dasarnya islam memandang rasa cinta sesama manusia adalah suatu fitrah dan wajar terjadi dan cinta tersebut dapat diwujudkan dengan saling tolong menolong dan menjalin suilaturahmi. Adapun islam tidak membolehkan umatnya untuk menyalahgunakan cinta untuk hal-hal yang dilarang dalam agama misalnya fenomena pacaran sebelum nikah yang sudah menjadi budaya masyarakat saat ini.

Cinta yang semestinya dapat muncul apabila seseorang menikah dan berumah tangga atas dasar cinta kepada Allah SWT. Sedangkan cinta yang terkadang juga diselimuti nafsu justru dapat memberikan akibat yang tidak baik dan menjerumuskan pelakunya dalam perbuatan zina. Agar dapat menghindari hal tersebut maka sebaiknya seorang senantiasa mencintai Allah SWT diatas cinta lainnya karena cinta inilah yang akan membentenginya dari segala perbuatan maksiat.

Demikian ulasan tentang Cinta Dalam Islam, Pengertian dan Keistimewaannya. Semoga dapat bermanfaat dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan untuk kita semua. Terimakasih.