Adab Menuntut Ilmu Dalam Islam yang Harus Diketahui

Adab Menuntut Ilmu Dalam Islam yang Harus Diketahui – Dalam menuntut ilmu tentu kita semua menginginkan apa yang dipelajari itu dapat bermanfaat dan mudah dipahaminya.

Dalam Islam banyak sekali pembahasan tentang berbagai aspek kehidupan, etika dan adab merupakan salah satu dari sekian banyak pelajarannya dalam Islam. Mempelajari adab hendaklah didahulukan sebelum mempelajari suatu ilmu. Yusuf bin Husain berkata : “Dengan adab engkau akan dapat memahami ilmu“.

Adab menuntut ilmu bagi seorang santri atau pelajar dalam Islam itu terbagi menjadi empat, yakni adab kepada guru, adab kepada diri sendiri, adab kepada teman dan adab kepada pelajarannya. Begitu pentingnya dalam mempelajari adab sehingga para Salaf terdahulu menyamakan perhatian mereka antara adab dan menuntut ilmu.

Inilah Adab Menuntut Ilmu Dalam Islam yang Harus Diketahui

Muhammad bin sirrin berkata : “Dahulu mereka para salaf belajar adab seperti mempelajari ilmu“. Bahkan sebagian mereka mendahulukan belajar adab sebelum mempelajari ilmu. Malik bin anas berkata kepada seorang pemuda quraisy: “Wahai anak saudaraku belajarlah adab sebelum belajar ilmu“.

Syaikh Sholeh Al-Ushaimi berkata: “Sesungguhnya kebanyakan penuntut ilmu pada zaman ini terhalang dari ilmu adalah dengan sebab menyia-nyiakan adab“. ( Khulashoh Ta’dhimul iImi: 30 ).

Al-imam Ibnu qoyyim Al-Jauziyah berkata : “Adab seseorang merupakan alamat kebahagiaan dan kesuksesannya. Dan sedikitnya adab adalah alamat kesengsaraan dan kebinasaannya, maka tidaklah kebaikan dunia dan akhirat itu diperoleh seperti dengan cara adab dan tidaklah sebab terhalangnya kebaikan dunia dan akhirat semisal dengan sebab sedikitnya adab“.

Adab Menuntut Ilmu Dalam Islam

Inilah adab-adab atau etika dalam menuntut ilmu:

Sucikan hati

Artinya si penuntut ilmu harus mengawalinya dengan membersihkan hati dari segala penyakit hati dan maksiat kepada Allah SWT. Karena ilmu itu adalah cahaya, sedangkan cahaya Allah tidak akan mungkin diberikan kepada  hambanya yang suka berbuat maksiat.

Jika hati dan diri masih dalam keadaan kotor, penuh dosa karena maksiat, maka sulit untuk menerima dan memahami ilmu. Inilah kunci pertama yang harus dilakukan bagi seorang santri atau para penuntut ilmu.’

Niat karena Allah

Menuntut ilmu merupakan salah satu bentuk ibadah yang diharuskan. Bahkan dalam sebuah hadits pun dikatakan bahwa menuntut ilmu itu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Karena begitu pentingnya ilmu, maka niatkan sebagai bentuk ibadah lillahita’ala agar mendapat keberkahan dari ilmu yang diperoleh tersebut.

Banyak berdoa

Doa merupakan salah satu kunci kesuksesan. Jika belajar yang merupakan salah satu bentuk usaha dalam menuntut ilmu jika tidak diimbangi dengan doa maka sia-sia. Jadi, perbanyak doa dan sebelum memulai belajar hendaklah berdoa, inysaAllah akan diberi kemudahan dan kepahaman dalam belajar dan menuntut ilmu.

Bersungguh-sungguh

Hendaklah bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, karena dengan niat yang baik, banyak berdoa dan bersungguh-sungguh untuk menguasai ilmu yang dipelajari merupakan hal penting bagi orang yang menuntut ilmu. Orang yang menguasai ilmu dengan orang yang hanya sebatas tahu itu jelaslah berbeda.

Inilah Adab Menuntut Ilmu Dalam Islam yang Harus DiketahuiTawadhu

Tawadhu sangat diperlukan bagi seorang pencari ilmu, jangan sombong dengan apa yang sudah didapatkan. Sifat rendah hati ini adalah sifatnya orang berilmu yang beriman. Para penuntut ilmu hendaknya tetap berpegang teguh dengan sifat tawadhu dan mencegah sifat ujub, merasa bangga dengan ilmu yang diberikan Allah kepadanya.

Sabar dan Ikhlas

Menuntut ilmu itu adalah perjuangan, sama dengan jihad fii sabilillah, untuk memerangi kebodohan. Jadi, bersabarlah dalam mencari ilmu, dan ikhlas melakukannya. Jika hati sudah bersih, niat sudah bagus, insyaAllah akan mudah untuk bersabar dan ikhlas dalam menuntut ilmu.

Kemuliaan menuntut ilmu itu akan berubah menjadi amalan yang rendah jika hilang keikhlasannya, bahkan Rasulullallah  bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapat wanginya surga pada hari kiamat“. (HR. Ahmad).

Makan dan minum secukupnya

Seorang penuntut ilmu hendaknya menjaga asupan makan dan minumnya, jangan sampai makan terlalu kenyang karena bisa mematikan hati. Hal ini senada dengan nasehat Sahnun seorang Ulama bahwa “Ilmu tidak akan diperoleh bagi orang yang makan hingga kekenyangan“.

Lukman Al-Hakim berwasiat kepada putranya, ia berkata: “Wahai anakku, jika perut telah terisi penuh pikiran akan tertidur, hikmah akan berhenti mengalir dan badan akan lumpuh dari beribadah“.

Imam Syafi’i berkata, :”Aku tidak pernah merasa kenyang sejak enam belas tahun silam. Karena kekenyangan itu membebani badan, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, membuat kantuk, dan melemahkan orang tersebut dari beribadah”.

Jelas sumber ilmunya

Saat ini banyak orang yang pintar tapi tidak tawadhu, sombong dan merasa paling benar. Mudah menyalahkan dan mencaci orang yang menurutnya salah, karena ia hanya belajar melalui media, baik itu youtube, instagram, facebook dll. Tidak ada salahnya memang belajar melalui media asal jelas siapa sumbernya.

Jangan asal nonton, baca, lalu mudah menyalahkan orang lain. Orang yang menuntut ilmu tentu harus diimbangi dengan faktanya, mendatangi sumber ilmunya secara langsung.

Misalnya langsung mendatangi majlis ilmu, belajar di pondok pesantren salaf, belajar langsgung dengan kyai dan ustadz yang paham dengan bidangnya. Belajar pendidikan formal di sekolah-sekolah yang telah disediakan oleh pemerintah, dls. Ulama dahulu mengatakan, “Ilmu (agama) itu didatangi bukan ilmu yang mendatangi“.

Memuliakan dan menghormati gurunya

Penting bagi seorang pelajar ataupun santri mengetahui point ini sebagai adab yang harus diutamakan. Untuk mendapatkan kemudahan dan datangnya keberkahan ilmu itu melalui gurunya. Di pesantren pasti diajarkan adab menghormati guru.

 Imam al-Syafi’i rahimahullah mengatakan dalam syairnya, “Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru, sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya”. Meskipun guru itu memiliki sifat yang keras ataupun melakukan kesalahan, seorang murid harus tetap ta’dzim, sopan, dan berakhlak baik serta mendoakan kebaikan untuknya.

Nah itulah beberapa adab dalam menuntut ilmu. Masih banyak adab lainnya yang harus kita pelajari. Lain kesempatan akan ditambah lagi beberapa point adab yang harus kita ketahui dan terapkan sebagai seorang yang sungguh-sungguh menginginkan ilmu yang berguna dan mendapatkan keberkahan Allah.

Semoga pembahasan kita kali ini tentang “Adab Menuntut Ilmu Dalam Islam yang Harus Diketahui” bisa menambah pengetahuan baru dan lebih memantapkan bagi yang sudah mengetahui. Salam ukhuwah 🙂