Orang Yang Berhak Menerima Zakat (Mustahiq Zakat)

Orang Yang Berhak Menerima Zakat (Mustahiq Zakat) – Menjelang hari Raya Idul Fitri biasanya salah satu anggota keluarga kita ada yang menjadi petugas BAZIS di Mushola atau di Masjid-masjid. Setelah terkumpul zakat fitrah ataupun zakat mal, maka kemudian dibagikan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat tersebut.

Nah, sahabat semua tentu sudah mengetahui beberapa golongan yang berhak menerima zakat, sudah pasti golongan fakir dan miskin. Selain itu, ada beberapa golongan lain yang berhak menerima zakat. Berikut penjelasan selengkapnya.

Orang Yang Berhak Menerima Zakat (Mustahiq Zakat)

Orang-orang yang berhak menerima zakat hanya mereka yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Mereka itu terdiri atas 8 golongan. Adapun golongan orang-orang yang berhak menerima zakat tersebut diantaranya sebagai berikut:

Allah SWT. berfirman dalam QS. At-Taubat ayat 60:

إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah  dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

8 Golongan Orang Yang Berhak Menerima Zakat

8 Orang Yang Berhak Menerima Zakat (Mustahiq Zakat)

Berikut ada 8 golongan yang berhak menerima zakat fitrah juga zaakt mal:

Fakir

Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan usaha, atau memiliki harta atau usaha yang kurang dari seperdua kecukupannya, dan tidak ada orang yang berkewajiban memebri belanjanya. Orang-orang fakir harus diutamakan dalam menerima zakat.

Miskin

Miskin yang dimaksud adalah orang yang memiliki penghasilan tetapi tidak mencukupi kebutuhannya. Orang yang memiliki harta atau usaha sebanyak seperdua kecukupannya atau lebih, tetapi tidak sampai mencukupi.

Amil zakat

Semua orang yang bekerja mengurusi zakat, sedangkan ia tidak memperoleh upah selain dari zakat itu. Atau bisa dikatakan amil zakat adalah orang-orang yang termasuk kedalam penerima zakat dan pengelola dana zakat.

Muallaf

Orang-orang yang baru memeluk agama Islam.

Riqab

Hamba sahaya atau budak muslim yang dijanjikan oleh tuannya bahwa dia boleh menebus dirinya. Hamba itu diberi zakat sekedar untuk penebus dirinya.

Gharim

Yakni orang-orang yang memiliki banyak hutang. Menurut madzhab Imam Syafii, ada 3 macam orang yang berhutang:

  • Orang yang berhutang karena mendamaikan dua orang yang berselisih;
  • Orang yang berhutang untuk kepentingan dirinya sendiri pada keperluan yang mubah, atau yang tidak mubah tetapi ia sudah bertobat;
  • Orang yang berhutang karena menjamin hutang orang lain, sedangkan dia dan orang yang dijaminnya itu tidak dapat membayar hutang.

Point ke dua dan ke tiga diberi zakat kalau ia tidak mampu membayar hutangnya, sedangkan point pertama diberi sekalipun ia kaya.

Sabilillah

Yaitu orang yang berjihad atau berjuang di jalan Allah. Ia tidak mendapat gaji dari pemerintah, maka mereka berhak mendapatkan zakat.

Ibnu Sabil

Ibnu sabil atau musafir ialah orang yang mengadakan atau sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal. Perjalanan yang dimaksud adalah perjalanan yang halal dan tidak terlarang seperti berniaga, menuntut ilmu, dan lain sebagainya.

Itulah penjelasan singkat mengenai “Mustahiq Zakat“. Semoga pembahasan kita kali ini tentang Orang Yang Berhak Menerima Zakat (Mustahiq Zakat) dapat memberikan manfaat khususnya bagi yang belum mengetahuinya atau lupa. Sekian terimakasih 🙂