Rukun Iman Dan Penjelasannya

Rukun Iman Dan Penjelasannya – Setelah membahas tentang rukun Islam, kali ini catatanmoeslimah.com akan membahas tentang rukun iman. Penulis yakin para pembaca semuanya (Muslim) telah mengetahui tentang rukun iman. Namun, ada beberapa yang mungkin lupa dengan urutannya atau mungkin ingin mengetahui ayat-ayat yang berkaitan dengan rukun iman atau ada kepentingan-kepentingan lainnya.

Rukun Iman Dan Penjelasannya

Seperti yang telah kita ketahui bahwa rukun iman itu terdiri dari 6 perkara. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 136:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”

Pengertian Rukun Iman

Yang dimaksud rukun Iman menurut Al-qur’an adalah membenarkan dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT. memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada hamba-hamba pilihan-Nya dengan kebenaran nyata dan petunjuk yang jelas. Rukun Iman merupakan pilar utama yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap Muslim.

Menurut bahasa iman adalah tashdiq (membenarkan). Sedangkan menurut istilah, iman adalah “keyakinan dalam hati, perkataan yang diucapkan oleh lisan, amalan dengan seluruh anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat“.

Iman merupakan pokok atau dasar dan bagian dari aqidah. Para ulama salaf menjadikan amal termasuk bagian dari unsur keimanan. Oleh karenanya iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bisa bertambah dan berkurang.

6 Rukun Iman Dan Penjelasannya Secara Lengkap
6 Rukun Iman Dan Penjelasannya Secara Lengkap

Penjelasan Rukun Iman

Dalam sebuah hadits dikatakan:

الإِيْمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

Artinya: “Keimanan itu ialah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir baik dan buruk dari-Nya.” (HR. Musim)

Rukun iman ada 6 perkara, yaitu:

Iman kepada Allah SWT

Merupakan rukun iman yang pertama, yakni percaya dan meyakini bahwa Allah SWT adalah Tuhan Semesta Alam yang patut disembah oleh semua makhluk. Percaya dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya sehingga sebagai orang yang beriman tentu akan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Seseorang dikatakan beriman kepada Allah jika dia mengimani 4 hal berikut:

  • Mengimani adanya Allah.
  • Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang menciptakan, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali hanyalah Allah.
  • Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Azza Wa Jalla.
  • Mengimani semua nama dan sifat Allah (al-Asma’ul Husna) yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakanNya.

Iman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT

Rukun Iman yang kedua adalah percaya dan mengakui adanya Malaikat-malaikat Allah. Adapun jumlah malaikat sangat banyak, yang harus kita imani hanya ada 10, yakni Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik dan Ridwan.

Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT

Percaya bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada Nabi dan Rasul sebagai petunjuk dan pedoman bagi hamba-hamba-Nya. Mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah merupakan Kalam (ucapan) yang merupakan sifat Allah. Mengimami bahwa kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT ada 4 (empat) yaitu:

  • Kitab Taurat
  • Kita Zabur
  • Kitab Injil
  • Kitab Suci Al-Qur’an

Seorang Muslim wajib mengimani bahwa Al-Qur’an merupakan penggenapan kitab-kitab suci terdahulu.

Iman kepada Rasul-rasul Allah SWT

Meyakini bahwa adanya rasul-rasul utusan Allah. Adapun nabi rasul yang harus diimani ada 25 nabi. Mempercayai adanya utusan-utusan Allah yakni dengan cara mencontoh teladan dan mengikuti ajaran-ajarannya.

Iman kepada Hari Akhir

Percaya bahwa hari akhir itu pasti ada dan pasti akan terjadi. Sebagai seorang muslim, kita harus meyakini bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, sehingga kita harus menyiapkan segala bekal berupa amal ibadah sebagai penunjang kehidupan kita kelak di yaumil akhir.

Iman kepada Qodho dan Qodar

Yang terakhir adalah mengimani atas segala hukum, kepastian dan ketetapan-ketetapan Allah SWT dengan sepenuh hati, baik itu perkara baik maupun buruk, hidup dan mati, karena semua itu berasal dari Allah SWT dan telah ditetapkan-Nya sejak zaman azali.

Adapun arti qodho secara bahasa artinya “ketetapan“, sedangkan qodarukuran atau pertimbangan“.

Qodho dan Qadar dikenal dengan istilah takdir, yaitu ketetapan yang sudah diputuskan oleh Allah SWT. Takdir menjadi satu yang mengikat pada kehidupan. Yang merupakan suatu ketetapan dan bergantung dengan kegiatan manusia itu sendiri.

Takdir ada dua yaitu : takdir muallaq dan takdir mubram.

Takdir Muallaq adalah suatu ketetapan yang sudah ditetapkan oleh Allah sejak zaman Azali. Namun takdir ini dapat berubah menyesuaikan dengan perbuatan manusia itu sendiri. Contohnya seperti kemiskinan yang tidak akan terjadi pada orang yang hemat dan rajin bekerja. Nilai jelek tidak akan diperoleh bagi siswa yang giat belajar.

Jadi Takdir Muallaq adalah takdir yang masih bisa dirubah oleh manusia itu sendiri sesuai dengan kehidupannya.

Sedangkan takdir mubram adalah takdir yang merupakan ketetapan yang tidak bisa ditawar atau diubah lagi. Seperti kematian, kelahiran dan jodoh. Tidak hanya itu termasuk didalamnya ada tentang kiamat, tentang siapa orang tua kita. Ketetapan-ketetapan diatas tidak bisa diubah oleh manusia, karena sudah menjadi ketetapan Allah SWT.

Jadi kita harus beriman pada takdir Allah. Kita harus berserah diri kepada Allah dengan selalu yakin bahwa keputusan Allah SWT adalah keputusan yang terbaik untuk kita. Namun harus tetap berusaha dan berjuang untuk bisa merubah takdir yang lebih baik , yaitu takdir yang masih bisa kita perjuangkan. Seperti kepandaian, kekayaan, kesehatan dan lain sebagainya.

Sekian uraian singkat mengenai Rukun Iman Dan Penjelasannya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian terimakasih 🙂